PENALARAN
( Arti Kata, Definisi, dan Macam- Macam Penalaran)
Ditulis
untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Oleh
Mega Pratiwi
NPM
: 24210312
PROGRAM
STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
BEKASI
2012
PENALARAN
A. Arti Kata
- cara (perihal) menggunakan nalar; pemikiran atau cara berpikir logis; jangkauan pemikiran: kepercayaan takhayul serta ~ yg tidak logis haruslah dikikis habis
- hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dng nalar dan
- bukan dng perasaan atau pengalaman proses mental dl mengembangkan pikiran dr beberapa fakta atau prinsip
B. Definisi Penalaran
Penalaran adalah sebuah pemikiran
untuk dapat menghasilkan suatu kesimpulan. Ketika seseorang sedang melanarkan
sesuatu, maka seseorang tersebut akan mendapat sebuah pemikiran dimana
pemikiran tersebut adalah suatu kesimpulan masalah yang sedang dihadapi. Contoh
saja kalau kita sedang berkendara dan terjebak di derasnya hujan, apakah yang
akan kita lakukan?disitulah nalar kita bekerja. mencari sebuah solusi agar kita
bisa terhindar dari derasnya hujan dengan cara memikirkan sesuatu yang bisa
dipakai untuk berteduh.
C. Macam-macam Penalaran
Penalaran ada dua jenis yaitu:
1. Penalaran Induktif
Pengertian penalaran induktif adalah proses penalaran untuk
manari kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta
– fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut Induksi. Penalaran induktif tekait
dengan empirisme. Secara impirisme, ilmu memisahkan antara semua pengetahuan
yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji secara empiris, semua
penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sentara. Penalaran induktif ini
berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu penjelasan umum, teori atau kaedah
yang berlaku umum.
Contoh
penalaran induktif :
Harimau
berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Babi berdaun telinga
berkembang biak dengan melahirkan. Ikan paus berdaun telinga berkembang biak
dengan melahirkan.
Kesimpulan
: semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Macam – Macam Penalaran Induktif
Ada
2 jenis penalaran induksi :
a.
Generalisasi
Generalisasi
adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang
diminati generalisasi mencakup ciri – ciri esensial, bukan rincian. Dalam
pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data
statistik, dan lain-lain.
Macam
– macam generalisasi :
- Generalisasi sempurna
Adalah
generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penimpulan diselidiki.
Generalisasi macam ini memberikan kesimpilan amat kuat dan tidak dapat
diserang. Tetapi tetap saja yang belum diselidiki.
- Generalisasi tidak sempurana
Adalah
generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang
berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
b.
Analogi
Adalah membandingkan dua hal yang
banyak persamaanya. Kesimpulan yang diambil dengan jalan analogi, yakni
kesimpulan dari pendapat khusus dari beberapa pendapat khusus yang lain, dengan
cara membandingkan situasi yang satu dengan yang sebelumnya.
2. Penalaran Deduktif
Pengertian Penalaran Deduktif adalah
proses penalaran untuk manarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang
berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses
penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara
deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuku kepada hal-hal yang khusus
atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif terebut
dapat dimulai dai suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.
Macam
– Macam Penalaran Deduktif
Macam-macam
penalaran deduktif diantaranya :
a.
Silogisme
Silogisme
adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun
dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta
lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2
pendapat dan 1 kesimpulan.
Contohnya:
Semua
manusia akan mati
Nana
adalah manusia
Jadi,
Nana akan mati (konklusi / kesimpulan)
b.
Entimen
Entimen
adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme
premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contoh
:
Proses
fotosintesis memerlukan sinar matahari
Pada
malam hari tidak ada matahari
Pada malam hari tidak mungkin ada
proses fotosintesis
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar